Senin, 31 Desember 2012

Why I Love Movie??





Selama dalam hidup saya, hal yang selalu menarik hati saya waktu kecil dulu adalah film. Saya lupa sejak kapan saya suka film, maksudnya dari umur berapa. Yang saya ingat dari saya SD kelas 1, saya sudah sangat tertarik dengan yang namanya film. Dulu kalau mau nonton film saya mesti tidur agak malam, maklumlah, film yang di putar TVRI waktu itu selalu ada di jam 9 ke atas setelah Dunia Dalam Berita. Bahkan saya mesti sembunyi-sembunyi nontonnya karena dilarang sama ortu buat nonton. Waktu itu belum ada yang namanya RCTI atau SCTV di tempat saya. Siaran yang paling jernih sinyalnya ya televisi pemerintah itu. Ada beberapa film yang saya baru tau sekaarang, kalau film itu sudah masuk kata classic dan di puji-puji para kritikus dunia film dan masuk dalam daftar film terbaik. Film-film yang saya ingat itu untuk saat ini. Ada Samson dan Delilah, waktu itu saya sangat kagum dengan film ini, karena melihat manusia yang sangat jago dan kuat. Saya masih ingat bagaimana Samson di khianti dan hilang kekuatannya sampai di ending dengan tenaganya yang kuat dapat menghancurkan goa dengan tenaganya. Juga ada film alien yang sampai sekarang saya tidak tahu apa judul filmnya tapi ceritanya saya ingat. Dulu saya nonton film ini bareng sama keluarga dan kami semua sangat sedih waktu itu karena endingnya begitu mengharukan. Waktu saya kecil, film dari genre apa aja saya tonton, dari film horor, India dan Cina. Film India dan Cina merupakan film paling favorit waktu dulu, juga orang-orang di kampung saya. Waktu itu semua film Cina kami sebut film Hong Kong.





Menonton lewat kaset video waktu itu merupakan kebanggan tersendiri dan sudah sangat elit banget. Film yang saya ingat banget saya tonton ramai-ramai dengan orang sekampung adalah film Jet Lee. Tai Chi Master. Salah satu film silat terbaik yg saya tonton. Film silat pertama yg akan selalu jadi favorit saya. Apalagi ceritanya juga bagus. Kagum sekali waktu itu dengan gaya kungfu nya yang cepat dan lincah. Koreografer kungfunya keren. Dan ini juga jadi awal mula saya suka dengan aktris Michelle Yeoh. Bahkan film ini di putar berulang-berulang gak pernah bosan. Kalau film India saya tonton lewat TVRI juga, waktu itu film ini di tayangkan setiap pagi. film yang paling saya ingat adalah film Cobra. saya lupa nama bintangnya, tapi ingat wajahnya. Sunny Doel kalo gak salah. Waktu itu belom kenal yang namanya Shah Rukh Khan dan Khan yang lainnya. Cuma sekarang ketertarikan film India gak terlalu besar. Tapi kalo film mandarin terutama kungfu atau silat, masih tetap suka dan sering nonton baik film atau serialnya.

Kalo buat film lokal, film yang paling laku adalah filmnya Rhoma Irama. waktu itu si Raja dangdut ini filmnya paling-paling banyak penontonnya. Bisa satu kampung yang hadir. Saya tidak akan lupa dengan lagu2nya yang akan muncul di sepanjang film dan sampai sekarang masih hapal lho. Oya, saat itu gak semua orang punya tv. Dan tv nya juga bukan tv warna tapi hitam putih. Dan itu saja udah mewah banget buat kami. Film-film Misteri Gunung Merapi, Saur Sepuh, Brama Kumbara, Wiro Sableng. merupakan film yang juga sering saya tonton waktu kecil dulu dan orang-orang di desa saya.

Saya makin keranjingan dengan film setelah pindah dari desa ke kota. Di kota sinyal siaran gak cuma tv pemerintah itu tapi tv swasta sudah masuk. Film-filmnya Berry Prima yang selalu jadi jagoan selalu saya tonton. Dari Angling Dharma sampai Jaka Sembung. dan tentunya saya tidak akan lupa dengan musuh abadinya di setiap film. Advent Bangun. Kalau ada Berry Prima pasti ada dia.



Makin cinta sama film juga setelah banyak baca majalah tentang film juga di sebuah rental. Majalah ini termasuk majalah yang mahal banget buat saya membelinya. Jadi setiap sewa film di rental itu pasti saya akan baca majalah filmnya.hehe.

Sampai saat ini hanpir semua film yang tayang bioskop itu saya akan tonton. Apalagi sejak di Jakarta. perkenalan dengan berbagai komunitas film dan kenalan dengan teman-teman member sehingga selalu saja ada bahan diskusi kalau lagi ngumpul. Dan tontonan juga sudah bermacam-macam. Tidak hanya film hollywood tapi juga film-film Eropa dan Korea juga jadi favorit sekarang ini.

Kecintaan akan film bahkan membuat saya dan teman-teman sekarang sudah mulai bikin film pendek walau dengan dana seadanya. Saya dan temen-temen yang lain pengen buktiin sih kalau kami itu tidak hanya bisa kritik film. Dan bikin film itu emang gak mudah tapi menyenangkan.

Film itu tidak hanya sebuah hobi tapi sudah jadi passion.

Life isn't a movie but movie is my life.


Sabtu, 22 Desember 2012

Film Favorit 2012


Tahun 2012 bentar lagi akan habis. Seperti biasa, tiap mau akhir tahun saya akan membikin film-film yang jadi favorit saya di tahun 2012 ini. Kalau dulu cuma lewat facebook. Maka tahun ini ada blog, maka saya mau nulisnya juga di sini. Buat menuhin aja.hoho.
Cukup banyak juga film yang memuaskan. Terutama film yang based on novel favorit saya. ada Life of Pi dan The Hobbit. Walau khusus buat The Hobbit di pecah jadi tiga bagian. Tapi saya malah senang, soalnya tiap tahun ada juga film yang di tunggu. Setelah dulu selalu menunggu Harry Potter kapan rilisnya.
Saya belum berani bikin daftar film terbaik, karena saya sendiri bukan ahli-ahli amat. haha.

Dan inilah daftar film favorit saya di tahun 2012.
1. Life of Pi

Film ini paket komplit buat saya pribadi. Saya bahkan kasi skor perfect buat film ini saking seneng dan puasnya dengan hasil film yang di sutradarai oleh Ang Lee ini. Walau dia bukan asli orang India, tapi nuansa hindi nya sangat terasa dalam film ini. Tapi bukan karena faktor Indianya saya suka film ini. Film yang di angkat dari novel Yan Martel ini juga novel favorit saya. Temen saya, zul lah yang nyuruh saya baca novel ini buat di baca. Dulu saya cuma sering liat cover novelnya di toko buku tanpa ada niat mau membeli. Soalnya takut kecewa. Tapi setelah membaca. wow! isi ceritanya sangat bagus sekali.
Kembali ke film, waktu membaca novel ini, fantasi saya sudah masuk terbang ke mana-mana. Lautnya, ikan-ikannya dan pulau meerkatnya yang misterius. tapi di film bahkan fantasi yang muncul dalam pikiran saya tadi melebihi apa yang saya bayangkan waktu membacanya dulu. Visualisasinya sungguh teramat luar biasa bagus. Angle kameranya, efek CGI nya, 3Dnya lagi. Memanjakan mata dan hati. Ceritanya sendiri sudah sangat inspiratif. Mengenai tuhan pertanyaan. Tuhan itu ada gak sih. Saya termasuk yang percaya dengan cerita Pi yang pertama, soal kejadian yang dia alami itu menunjukan segalanya tentang kekuasaan tuhan. Karena kalau bukan kejadian nyata. Maka Pi tidak akan tahu bagaimana kuasanya tuhan dan dia tidak akan tahu betapa maha besarnya tuhan.
Apalagi CGI Richard Parker itu sangat halus sekali. Seolah-seolah nyata. Suraj Sharma juga berakting tak kalah bagusnya. Padahal belum pernah akting. Sungguh sajian yang sangat luar biasa.

2. The Hobbit : Unexpected Journey




Salah satu film yang sangat saya tunggu juga tahun ini setelah Life of Pi. Rasanya menyenagkan sekali bisa kembali ke Middle Earth. Kembali melihat dunia fantasi yang cuma bisa saya bayangkan di dalam pikiran saya ketika kecil atau ketika membaca novelnya. Dulu waktu hype film The Lord of the Ring. Di tempat saya masih belum ada bioskop. jadi cuma bisa memyaksikannya lewat tv, itu pun saya tak henti-hentinya kagum dengan film ini. Karena berhasil menyihir saya yang emang suka banget dengan genre fantasi. Dan setelah sekin lama, selama 10 tahun sejak film terakhirnya Return of King tayang. Peter Jackson come back. WOHOOO!!!walau sebelumnya proyek ini di pegang Del Toro. Tapi gak jadi. Karena alasan keluarga sih katanya. Rasanya menyenangkan sekali melihat dunia tengah di layar yang lebar. Kalau dulu di tv saya terkagum-kagum dengan Rivendell dan juga Shire. Maka sekarang saya kembali makin kagum dengan kerajaan Erebor yang megah dan Rivendell kembali hadir dan di perlihatkan lebih detail dari yang dulu.ahhh...senang sekali mata dan bathin ini melihat semua itu.
Apalagi begitu tau PJ membelahnya menjadi tiga. wahh..makin senang. Kembalinya dream team dalam proyek ini membuat semua elemen TLOTR gak akan hilang. Makanya sewaktu menonton film ini saya tidak merasakan kekurangan akan elemen dunia tengahnya. Para kurcacinya juga sangat mengemaskan dan lucu. Di tambah music score dari Howard Shore. Menambah megahnya film ini. Kemunculan singkat Galadriel dan Saruman juga menambah nostalgia buat fansnya TLOTR. Tak terasa sudah 10 tahun aja ya film TLOTR berlalu.
Tahun depan part 2 dari The Hobbit pasti akan lebih seru, karena di novelnya juga seru di part mereka ketemu dengan peri dan di tangkap laba-laba. Semoga umur di panjangkan..:D

3. The Avengers

Nah, ini film juga saya kasih nilai perfect. walau banyak yang bilang saya lebay karena udah kasi nilai yang sempurna. Tapi namanya juga puas, apalagi emang wajar juga kalau film ini di kasi nilai segitu. Unsur komik yang sangat kental di film ini berhasil di sajikan Joss Whedon dengan sangat menghibur. Latar belakang Whedon yang emang penulis cerita komik menjadikan film ini emang sudah sangat tepat dia yang nanganin. Entah kalau bukan dia yang bikin. Porsi masing-masing superhero seperti Iron Man, Captain America, Thor, Hulk dan juga dua agent Shield Hawk Eye dan Black Widow tampil dengan pas tanpa harus ada yang mendominasi cerita. Juga tidak membuat film ini kehilangan fokusnya. The Avengers dua akan sangat di nantikan pastinya. Tapi sebelumnya mereka harus pisah dulu, jadi tahun depan siap-siap dengan aksi satu persatu member The Avengers ini.

4. The Dark Knight Rises
Rasanya tidak afdol kalau tidak memasukan instalment ketiga Batman arahan Christopher Nolan ini. Film superhero yang serius, begitu saya nyebutnya. Seri pertamanya yang di beri judul Batman Begins terus berlanjut ke The Dark Knight membuat seri ketiga ini juga paling banyak di tunggu oleh para moviegoers dan juga fanboynya Batman. Tone filmnya masih tetap sama kayak di seri sebelumnya, walau tidak serumit di TDK. TDKR ini jauh lebih simple. Walau musuh yang di hadapin kali ini katanya jauh lebih pintar. Tapi buat saya Joker tetap tak terkalahkan cerdiknya. Manipulatif dan licik. Bane yang jadi musuh besarnya di seri TDKR ini tetep nyeremin sih. Soalnya cuma dia musuh Batman yang berhasil matahin tulang punggung si manusia kelelawar ini. Melihat ending filmnya, kalau dari POV saya sih gak akan ada sequel.

5. The Amazing Spider-Man


Jujur aja sih, masuknya Spidey di list saya ini karena saya emang fans ama tokoh komik ini. haha. Dulu saya sempat males liat film spidey ini di reboot lagi tapi ternyata hasilnya tidak buruk juga. Terutama karakter Peter Parkernya yang sudah mendekati aslinya. Andrew Garfield juga pas bawain karakter ini tanpa harus terbayang-bayang Peternya Tobey. Masuknya Emma Stone sebagai Gwen Stacy juga membuat film ini menarik, dan saya sih lebih suka Peter ama MJ sih. Cuma sayang musuhnya Lizard, soalnya saya kurang demen ama musuhnya yang bentuk binatang ini. Tapi cukuplah. Apalagi saya liatnya di 3D. cukup memuaskan melihat Spidey nya melompat sana  dan sini. oya, Spidey di film ini lebih luwes dab lincah daripada Spidey nya Sam Raimi dulu. Walaupun begitu, Spider-Man 1 dan 2 tetap film Spider-Man no 1 saya..

Itulah lima besar film yang paling saya favoritkan tahun 2012 ini. Pengennya sih lebih, tapi kalau lima aja kan lebih enak milihnya..haha.

FILM itu..

CC_Film, sebuah hobi yang bisa di katakan cukup murah, tapi berkelas, mungkin. film.  Banyak hal yang bisa saya dapat dari hobi saya menonton film ini. Kalau temen baru, bukan hal yang bikin kaget. Sejak adanya Facebook. Temen yang sehobi itu gampang banget nemunya. Tinggal cari group film dan gabung. Maka akan dapetlah temen baru di sana. Walau tidak semua group film. Nonton film itu adalah cara lain buat saya melepas stress. Atau cara lain buat saya melihat dunia di seberang sana atau cara lain buat saya tau apa arti dari seorang sahabat atau keluarga atau pacar. Film, banyak hal yang bisa saya dapat semua ada dalam film. Dalam film, semua seni bercampur jadi satu. Ada musik, tari, dan banyak lagi.

Film jugalah yang membuat saya sampai rela pergi ke Jakarta (soalnya suka di iriin ama Zul waktu di Pontianak dulu) hanya untuk bisa update dan bertemu dengan komunitas yang sesama suka film. Entah orang rumah tau tidak niat saya ini. ckckck. Dan entah mengapa, susah nemu temen yang sehobi di waktu saya di kampus dulu, di Pontianak. Kalau di SMA masih ada tapi tidak seheboh saya dalam melihat sebuah film. Bahkan ada yang bilang saya aneh hanya karena sebuah film. Hampir semua temen sekelas cuma saya yang hobi filmnya akut. Walau tidak masuk taraf geek.

Karena film yang saya tonton juga masih dalam taraf wajar dan sering di tonton semua orang. Bukan film yang lebih menyukai seni cinematic yang biasa nyebut-nyebut pace dalam sebuah film atau menyangkut pautkannnya dengan karya sutrdara Eropa atau Timur Tengah. Saya belum sampai kearah sana. Saya sendiri pencinta film dengan genre fantasi. film drama juga bisa di nikmatin sih. Cuma genre fantasi itu lebih membuat daya imajinasi saya keluar. jadi soal pace dalam film atau gaya kamera, jelas saya akan buta warna.hehe. Film, saking senengnya dengan film, saya pengen jadi sutradara karena suka film. Rasanya seru kali ya ngarahin orang..haha.

Dan karena film pendek semua itu bisa terwujud. Kalau tidak ada film pendek mungkin akan susah. Film pendek lebih mudah di buat dengan dana yang sangat minim pun bisa. ahh..film. Cuma nonton film hobi saya yang bisa bikin nyaman. Cuma dengan nonton film saya cukup belajar banyak tentang perjuangan dan pengorbanan. Agak lebay ya??..tak apalah.haha.. Film, saya penikmatnya bukan cuma suka film. Film, semua kisah hidup sepertinya ibarat sebuah film. Cuma ending dalam hidup tidak banyak yang seindah dalam film. Walau ada juga film yang endingnya gantung jadi kayak kisah hidup sebenarnya. Tapi gak banyak film yang kayak gitu. Film, cuma inilah hobi saya yang saya punya. Olahraga bola gak suka, balap juga, futsal apalagi..haha.


Kamis, 20 Desember 2012

film itu kisah saya.

CC. kenapa ya saya suka film ? cinta dengan film dan selalu melakukan apapun hanya untuk nonton sebuah film. waktu kecil dulu waktu liat tayangan di tv suka banget. mungkin karena masih anak-anak jadi melihat yang menarik di tv jadi seneng. masih kecil sudah suka nonton film yang tayang malam hari. terutama sehabis dunia dalam berita. biasanya banyak film seru di TVRI. saya makin cinta denga film sejak pindah dari desa ke kota. terutama sejak lulus SD. saya masih ingat film yang pertama saya tonton lewat vcd waktu itu berjudul Warrior. saya bahkan lupa itu film PH nya apa dan siapa pemainnya. tapi saya ingat dengan tokohnya. yaitu kangguru yang jago silat. jadi seorang anak yang masuk ke dunia yang aneh dan di sana ada para pendekar kangguru. lupa jalan ceritanya. buat nonton film pada zaman saya kecil itu susahnya  minta ampun. soalnya vcd player gak semua orang punya. apalagi tv. kalau punya itu cuma orang yang kaya saja. jadi nonton kebanyakan numpang rumah teman atau tetangga.hehe. belum habis sampai di situ. selain kesusahan yang saya sebut tadi. mau sewa filmnya juga jauh. jadi saya harus mengayuh sepeda buat ke roental yang jauhnya minta ampun. tapi karena suka banget ama yang namanya film. saya lah yang bela-belain ke rental. dan biasanya setiap nonton itu temen-temen selalu menjadikan saya patokan. kalau mereka gak mau pergi sewa maka sayalah yang berkorban pergi sendiri ke rental.

Rabu, 19 Desember 2012

Cerita 2012

CC_Saat ini, di tahun 2012 adalah tahun kedua saya di Jakarta. sebentar lagi tahun 2013, artinya tahun ketiga saya akan segera datang. Di tahun 2012 ini lumayan banyak Cerita Cinema yang saya alami. Merasakan IMAX, nobar bareng komunitas, dan menghadari berbagai screening film baik lokal maupun lokal. Walau film luarnya cuma satu film yang saya hadiri screeningnya. Yaitu, Prometheus. Thanks banget buat Fariz dari Total Film buat tiketnya. #pengennyadapatlagi..haha. Dan film lokalnya cukup lumayan banyak juga setelah di itung-itung. Terutama dua bulan belakangan ini. Dari screening Tanah Surga..Katanya, Mama Cake, Lovely Man, dan Radio Galau. Soal screening ini saya harus berterima kasih sama salah satu temen saya yang ngajak saya buat ikutan. Dhanny. Keuntungan screening ini jadi update duluan soal film yang belum di rilis secara luas tapi saya sudah bisa membahas atau bikin komentar duluan di media sosial soal filmnya.

Satu yang paling seru di tahun 2012, ini salah satu yang membekas adalah nobar di IMAX. Komunitas Gila Film adalah komunitas pertama yang berani nobar di IMAX waktu itu, padahal tiketnya sangat mahal. Saya juga salah satu panitia nya. Walau ketar-ketir di awal, berbagai masalah muncul dan hampir gagal tapi akhirnya berhasil juga. Ide nobar ini tercetus berkat ide Prima Taufik, Zul dan saya tentunya. Salah satu komunitas film Moviegoers menjadi partner kami waktu itu dalam menncari penonton. Soalnya jumlah penonton yang harus kita cari banyak banget. jadi kalau gak kerja sama akan susah dapat penonton. Dengan kerja sama dengan salah satu majalah film yang beralamat di Jakarta Selatan. Event ini sukses. Hampir semua member komunitas datang soalnya. Dari Bandung aja bela-belain datang karena nobar ini sekaligus gathering buat para membernya. Walau tidak semua member dari berbagai daerah datang. Tapi acara sangat sukses. Karena semua senang, dapat hadiah. #gak semua sih, yang beruntung aja. Merasakan IMAX buat pertama kali itu sesuatu. Walau sensasinya ternyata biasa saja buat saya. cuma lebar layarnya doang sih..hehe. Film pertama yang kita tonton di IMAX ini adalah The Amazing Spider-Man. 

Beberapa bulan kemudian kami mengadakan nobar lagi. Kali ini film yang jadi tema nobar adalah The Dark Knight Rises. Film yang sangat di tunggu-tunggu oleh para movie mania seluruh dunia termasuk kami-kami juga pastinya. Kalau filmnya gak masuk format IMAX mungkin gak akan nobar kaminya. Tapi ternyata sensasi IMAX di TAS kemaren bikin yang lain ketagihan dan penasaran dengan hasil TDKR ini karena beberapa adegannya menggunakan kamera IMAX. Dan tentu saja event nobar kedua ini kami masih bekerja sama dengan partner kami yang lama dengan sponsor yang sama pula. oya, yang membuat event nobar ini sukses luar biasa, baik di TAS atau TDKR. Adalah harga tiket yang sangat murah untuk sebuah bioskop IMAX. Kalau di TAS kami masih nyari-nyari penonton tapi kalau di TDKR kami malah yang di cari. Soalnya tiket buat TDKR luar biasa murah. Bahkan banyak yang gak kebagian karena jumlah permintaan yang membludak.

Nobar terus berlanjut di film Skyfall. Walau bukan saya panitianya, tapi Zul. cukup sukses juga. Dan yang terakhir di tahun 2012 ini adalah nobar The Hobbit : Unexpected Journey. Dan sekali lagi sukses, karena tiket ludes terjual. Faktor harga murah dan sudah terkenal dengan event nobar IMAX ini jadinya tidak terlalu sulit buat nyari penonton. Dan dalam event kali ini saya tidak jadi panitia tapinya. Tapi sebuah Komunitas baru yang jadi Panitianya yaitu Layar-Tancep. Gila Film tetep di ajak juga dan Moviegoers tentu saja. Rasanya gak afdol kalau melupakan mereka.hehe

Dan masih di bulan Desember. Event yang sangat penting saya hadiri dan semoga akan jadi sejarah tentunya. adalah Piala Maya. soal Piala Maya juga sudah saya tulis. Ada tu di bawah..hihi.

Tahun 2012 cukup banyak meninggalkan kesan. Baik yang buruk ataupun yang menyenangkan. Ada beberapa catatan hitam dalam hidup saya yang saya sendiri sudah di peringatkan oleh salah satu orang yang saya kurang akrab tapi waktu itu meremehkan kata-kata dia dan kata-kata dia terbukti ternyata. Kejadian yang dia bilang benar-benar menampar saya. Saya juga di sadarkan akan beberapa hal. Hadeuh..melenceng woi..#pentungkepalasendiri.

Sekarang waktunya melihat kedepan, jangan terlalu sering melihat kebelakang. Ibarat kaca spion dalam mobil. Cukuplah sesekali saja melihat kebelakang karena kalau tidak fokus di depan akan menabrak atau kena tabrak..#copasdariradio.

2012...bye!


Sabtu, 15 Desember 2012

Nonton Piala Maya

CC. Kemaren malam saya menghadiri acara yang sangat seru lho. Sebuah ajang award buat film nasional yang baru pertama kali di adakan. Rasanya bangga menjadi bagian dari acara itu. Akan menjadi sebuah sejarah pastinya buat saya dan para panitia piala maya tentunya. Karena yang pertama itu selalu di kenanng. Walau kemaren datang telat beberapa menit tapi tidak menghilangkan rasa semangat saya. Saya bangga dan terharu dengan upaya temen-temen saya yang suka film ini terhadap film indonesia. walau mereka juga suka film luar tapi rasa cinta mereka terhadap film nasional yang bermutu dan berkualitas tidak pernah pupus. Saya malu jadinya, karena gak semua film lokal itu saya tonton dengan semangat tahun ini. Dan ini rasanya bukan cuma saya sih. masih banyak temen-temen saya yang malah lebih parah. Sudah gak mau nonton film lokal. Kalau saya masih mendingan. Apalagi kan gak semua film lokal itu jelek. Walau sudah saya kompori ini itu masih saja dia tidak mau. Sudahlah, malah cerita temen saya pula.

Acara piala maya sendiri di adain di hotel Aston Rasuna Jakarta. di Bridge Function Room. Keren juga ya, dengan semangat indie mereka bisa melaksanakan event ini dengan sukses. Tanpa ada dukungan pemerintah lho. Tapi itu tidak membuat panitia patah arang. Tanpa bantuan sponsor acara ini mungkin sulit di adakan. walau di acara kemaren tidak semua pemenang datang. Cuma beberapa aja yang datang. Kayak Jajang c Noer, Atika Hasiholan, Adina Rasti dan Yayan Ruhian. Dan beberapa kru dari rumah produksi yang masuk nominasi. Kalau saja semua artis dan para pemenang itu datang pasti akan lebih bahagia rasanya. Usaha mereka para panitia piala maya seakan di hargai. Tapi itu bukan masalah kalau saya liat. Secara acara ini juga masih baru. Semoga kedepannya para artisnya datang. Pasti seru.

Piala Maya sendiri tercetus karena mereka memang masing-masing berkumpul karena dunia maya. Dari twitter Film_Indonesia. mereka akhirnya terbesit ide bikin piala ini dan mereka serius dengan ide ini, maka jadilah ajang penghargaan piala maya ini. wahh..keren ya.

Sebelum malam puncak ini, sebenarnya sudah di adain pekan film piala maya di Sae Jakarta. Acara nya sendiri berlangsug selama 8 hari. lama juga ya. Yang memutar film-film yang masuk nominasi untuk di tonton lagi buat para pencinta film lokal. Gratis pula. Sayang saya gak bisa hadir. Soalnya kerja pulangnya malam :(.
Tapi untungnya sebagian dari filmnya sudah pernah saya tonton. Jadi bisa nebak-nebak film apa aja yang jadi favorit saya buat menang. Dan tadi malam cuma dikit tebakan saya yang tepat. (ketawa sendiri).

Waktu mendengar speech dari oma Jajang C Noer ketika membacakan nominasi juga jadi hiburan tersendiri. Beliau bilang piala maya ini seperti tandingan FFI kemaren. Kontan seluruh yang hadir tertawa. soalnya FFI tahun ini kembali bikin kontroversi. hadeuh..selalu saja.

Dan juri-juri untuk Piala Maya ini banyak dari kalangan muda. Mereka ada 100 orang. Dari blogger,komunitas, penyiar, pers, dan masih banyak lagi. Nominasinya juga lebih kreatif dan lebih banyak dari FFI kalau saya liat. Dan ada beberapa nominasi yang ada di Piala Maya ini tidak ada bahkan emang di lupain ama panitia FFI. Sayang sekali. Seperti penata kostum, dan make-up.

Saya pribadi sangat sangat sangat antusias dengan acara ini. Semangat cinta film Indonesianya membuat saya jadi semangat juga. untuk saat ini saya masih jadi penonton. Semoga kedepannya saya jadi bagian dari acaranya.hahaha..paling gak, jurilah atau salah satu kritik saya masuk gitu. soalnya di Piala Maya ini ada pialanya buat kritik film terpilih.(ngarep).

Semoga ajang ini akan manjadi patokan buat para pencinta film nasional dalam melihat film nasional yang bermutu itu kayak apa dan ajang ini akan terus berlangsung setiap tahun. amin. Berikut para pemenangnya.

DAFTAR PARA PEMENANG PIALA MAYA 2012.


Kategori Film Dokumenter : • Negeri Dibawah Kabut

Kategori Film Animasi : • Culoboyo Mekitik

Kategori Tata Suara : • Khikmawan Santosa (Modus Anomali)

Kategori Tata Kostum : • Isaabelle Patrice (Arisan! 2)

Kategori Pemain Cilik : • M. Shihab Imam Muttaqien (Cita-citaku Setinggi Tanah)

Kategori Pendatang Baru : • Annisa Hertami (Soegija)

Kategori Tata Rias & Rambut : • Jerry Octavianus (The Raid)

Kategori Efek Khusus : • Eddie Cahyono & Kelik W. (Ambilkan Bulan)

Kategori Poster : • Sarita Ibnoe (Sinema Purnama)

Kategori Lagu Tema : • Perahu Kertas - Dewi Lestari (Perahu Kertas 1)

Kategori Sutradara : • Teddy Soeriaatmadja (Lovely Man)

Kategori Ilustrasi Musik : • Djaduk Ferianto (Soegija)

Kategori Tata Artistik : • Alan T. Sebastian (Soegija)

Kategori Skenario : • Teddy Soeriaatmadja (Lovely Man)

Kategori Penyuntingan : • Gareth Evans (The Raid)

Kategori Aktor Omnibus : • Tim Matindas (Sinema Purnama - Kiosk)

Kategori Aktris Omnibus : • Gesata Stella (Sanubari Jakarta - Pembalut)

Kategori Aktor Pemeran Utama : • Donny Damara (Lovely Man)

Kategori Aktris Pemeran Utama : • Jajang C. Noer (Mata Tertutup)

Kategori Aktor Pemeran Pembantu : • Rio Dewanto (Arisan! 2)

Kategori Aktris Pemeran Pembantu : • Adinia Wirasti (Arisan! 2)

Kategori Kritik Film : • Taufiqur Rizal (Jakarta Hati)

Kategori Sinematografi : • Yunus Pasolang (Hello Goodbye)

Kategori Film Daerah : • Maniwak (Papua)

Kategori Film Omnibus : • Kita VS Korupsi

Kategori Film Fiksi Pendek : • Shelter (sutradara : Ismail Basbeth)

Kategori Film Bioskop : • Lovely Man




Jumat, 14 Desember 2012

lokal dan gak minat.

Film lokal, rasanya banyak hal negatif yang akan saya terima kalau sudah bicara soal film nasional ini. Saya juga termasuk yang antipati terhadap film nasional. Walau tidak separah temen-temen saya yang lain. mereka bahkan di kasi free saja ada yang gak mau nonton walau sudah di cekcokin kalau filmnya sangat bagus dan menang banyak award baik dalam atau luar negeri. Film lokal sekarang memang susah jadi raja di negerinya sendiri. tidak seperti dulu pada tahun 80-an. Di mana film nasional menjadi tuan di negerinya sendiri. Walau ada juga film luar tapi film lokal juga sama banyaknya.
Banyak  yang tidak suka dengan film lokal karena bermacam-macam alasan. entah sejak kapan mereka jadi tidak suka film lokal tapi sepertinya hal itu terjadi ketika di negeri ini banyak bermunculan film horor yang sangat tidak bermutu yang tayang. pada waktu tahun 2011 ke bawah. horor menjadi sumber uang yang sangat menjanjikan buat para produser. modal kecil tapi untung banyak.
saya punya teman yang sangat antipati sama film lokal. bahkan bisa debat panjang hanya karena masalah film lokal ini. soalnya terlalu menghina. kasian banget film lokal kalau ada 10 aja orang kayak temen saya itu.
pernah saya iseng bertanya pada beberapa temen soal ini. kenapa sih gak suka nonton film lokal. padahal filmnya sangat bagus. alasan mereka males nontn film lokal yang drama aja. atau habiskan duit aja nonton film lokal karena gak lama juga tayang di tv. ada juga yang gak punya alasan. pokoknya dia gak suka aja nonton film lokal di bioskop. bahkan tv sekali pun. ironis.

Kamis, 13 Desember 2012

saya dan film biasa.

Saat masih kecil, saya masih belum tau tentang genre film. saya cuma taunya film itu ya action, komedi dan horor doang, Gak tau itu yang namanya fantasi atau horor thriller, suspense, dan psikologis. Gak ngerti yang namanya film kelas A atau B. Filmnya bagus di mata saya maka saya akan senang. Banyak sekali film kelas B yang saya tonton waktu kecil dulu. dari filmnya Van Dame, Chuck Norris, Dolph Lungren, atau filmnya Michael Dudikof. Film mereka itu rata-rata pernah saya tonton semua. Tapi yang namanya pemikiran itu kan selalu berkembang dan berubah, makin ke sini saya makin tau film itu kayak apa. Mana yang bagus dan mana yang gak bagus. Waktu saya mengulang kembali nonton film kelas B di tv berlanggana, rasanya kok aneh ya? saya sudah tidak menikmati lagi. Walau saya cukup terhibur dengan film expendables 2 yang memang unsur B movie nya kental tapi masih ada terhiburnya. Tapi kalau film yang dulu pernah saya tonton dan di ulang lagi, waduh. rasanya tu film pengen di maki-maki saking jeleknya. Padahal udah tau itu film kelas B. tapi dulu kenapa saya suka ya? dan sekarang jadi gak suka. Sombong bener kayaknya ya..haha.
oh iya, filmnya Arnold juga saya liat masuk kelas B movie. IMO. Itu juga saya baru tau setahun belakangan ini. Seperti Commando itu. tapi gak semua sih film Arnold itu B movie. Terminator termasuk film A movie.

Dulu film-film jenis B movie ini saya tau banget kapan tayangnya dan RCTI termasuk yang paling sering menayangkan film dengan label B ini. Film yang tayang dulu sangat banyak. Karena sinetron masih tayang seminggu sekali dan belom kenal amat yang namanya FTV. Jadi film luar masih jadi andalan buat narik pemirsa tv. Film-film barat yang berkualitas biasanya di layar emas tapi kalau film yang aksi doang di tayangin tiap sabtu siang. Tapi dulu seperti pihak tv belum tau deh yang namanya B movie itu. Soalnya pernah nonton film Alien pada sabtu siang dan itu tayang untuk pertama kali. Padahal biasanya tiap sabtu itu selalu film yang di tayangkan adalah film yang cuma jualan aksi tembak-tembak dengan penjahat.