Selasa, 08 Januari 2013

Film Mandarin Terbaik

Film silat atau film kungfu. Rasanya genre satu ini akan tetap jadi favorit saya sampai kapanpun. Saya besar di lingkungan yang gemar sekali dengan film-film bertema silat, baik dari lokal maupun luar. Dan di kampung saya dulu film kolosal dari hollywood itu banyak yang kurang suka. Tapi kalau film silat atau kungfu, sekampung keluar semua buat nobar. hahaha.
Saya sangat ingat sekali film pertama yang saya tonton itu, dan itu tidak akan pernah saya lupa. Dulu saya sempat lupa dengan filmnya tapi inget kembali waktu salah satu stasiun tv lokal menayangkan kembali film ini lewat layar emasnya.
Sejak melihat film itu saya jadi sangat suka dengan film yang bertema silat atau kungfu. Bahkan waktu pindah dari desa ke kota, serial silat dari HongKong ini tidak pernah saya lewatkan. Seperti Siluman Ular Putih, Pendekar Harum, Pendekar Ulat Sutra, atau Judge Bao yang dulu tayang hampir tiap malam minggu.
Untuk itulah saya akan membuat beberapa list film Mandarin bertema kungfu atau silat terbaik versi saya.

1. Tai Chi Master a.k.a Twins Warriors (1993)

Ada yang ingat adegan di atas? kalo yang suka film Jet Lee pasti hapal dengan adegan satu ini. Sering banget dulu di putar di stasiun tv lokal. Tapi buat anak-anak sekarang mungkin gak akan  ngeh sama poto di atas. Dan kenal Jet Lee juga di film ini. Sejak saat itu fans dengan aktor Cina ini. Waktu nonton film ini saya bahkan belum tau Jackie Chan.
Film Tai Chi Master adalah film Silat/Mandarin  terbaik versi saya sampe saat ini karena jalinan kisahnya yang bagus. gerak-gerakan kungfunya begitu luwes dan lincah. Kalau ingat beberapa adegan koreografer dan juga konflik yang ada dalam film ini, saya jadi pengen liat lagi film ini. Film besutan Yuen Woo Ping ini punya cerita yang sangat bagus. Sebuah persahabatan yang rusak karena ketamakan dan dengki. Di film ini juga lah saya jadi fans Michelle Yeoh. Tapi sayang Woo Ping saat ini sudah jarang bikin film yang bagus, terakhir karya beliau True Legend di tanggapi biasa saja sama kritikus juga penontonnya.

2. Red Cliff part 1 (2008)

Film yang bertemakan Tiga Kerajaan memang tidak pernah habis untuk di bikin filmnya ataupun serialnya di Cina sana. Film yang di sutradarai John Woo akan di bagi dalam dua bagian. Dan rasanya itu adalah hal yang wajar, mengingat materi film ini memang tidak bisa di bikin hanya dalam satu film. Karena akan banyak yang hilang kalau filmnya hanya satu. Saya sangat suka film ini karena Settingnya dan perangnya di buat dengan sangat apik dan berseni. Ceritanya juga sih, di tambah Semua pemain juga berakting dengan sangat bagus. Tony Leung dan Takeshi Kaneshiro menampilkan chemstry yang klop. Rasanya saya belum pernah menonton film kolosal Cina yang ceritanya serapi ini juga setnya yang megah. Red Cliff akan jadi film Cina yang tentunya akan selalu saya ingat. 

3. Once Upon A Time in China (1991)
Rasanya tidak mungkin gak masukin film ini dalam daftar list saya. Film yang juga terkenal dengan soundtrack lagunya yang sering banget di pakai di beberapa film parodi ini dan tendangan bayangannya yang sangat terkenal sampai sekarang, menjadikan film ini punya fans yang cukup banyak di seluruh dunia. Nama Wong Fei Hung sendiri sangat identik dengan Jet Lee. Tokoh silat yang juga seorang muslim menurut beberapa sumber ini merupakan legenda nyata di Cina sana. Film ini di bikin beberapa sequelnya sampai seri lima. Walau di seri terakhir bukan Jet Lee yang megang lagi. Film ini juga yang membuat nama sutradara Tsui Hark makin terkenal di Asia, selain menyutradari Hark juga menulis sendiri cerita film ini. Martial Art dalam film ini sangat kental sekali. jurus-jurus yang di hadirkan juga sangat apik. Film ini sampai sekarang masih sering di putar di beberapa stasiun tv lokal. Dan herannya saya gak pernah bosan buat nonton.

4. Ip Man 1 (2008)



Donnie Yen termasuk aktor film kungfu yang di perhitungan di HongKong. Walau tidak setenar Jet Lee atau Jackie Chan tapi Donnie Yen termasuk aktor yang selalu total dalam filmnya. Dan dia juga tidak mau kalah dengan Jet Lee yang pernah memerankan Wong Fei Hung. Donnie juga lewat film ini memerankan tokoh nyata yang terkenal dengan aliran Wung Chun nya. Film yang di sutradarai Wilson Yip ini tak di sangka laris manis di pasaran sekaligus mengangkat pamor Donnie. Bahkan sudah di bikin sequel nya yang juga laris. 2013 ini sequel ketiga filmnya rencananya akan kembali di tayangkan.
Saya suka dengan film ini karena koreo kungfu nya bener-bener artistik. Dengan latar setting zaman penjajahan Jepang, film ini tampil memukau dengan duel seru antara Ip Man dengan jendaral Jepang Miura. 

Senin, 07 Januari 2013

VALAQUENTA – Tentang Valar


VALAQUENTA – Tentang Valar

Valar (Powers of Arda) disebut dewa oleh manusia. Lords of the Valar ada tujuh: Manwë, Ulmo, Aulë, Oromë, Mandos, Lórien dan Tulkas. Valier (Queen of the Valars) juga berjumlah tujuh: Varda, Yavanna, Nienna, Estë, Vairë, Vána dan Nessa. Melkor udah nggak dianggep sebagai Vala karena membelot.
Manwë dan Melkor sebenarnya bersaudara dari pikiran Eru. Melkor yang paling kuat di antara Valar, tapi Manwë adalah anak emas Eru. Manwë dijadikan Raja Arda dan menguasai segala isinya, terutama angin, awan dan udara. Manwë mencintai burung yang akan segera melaksanakan perintahnya jika diminta.

Istri Manwë adalah Varda, Lady of the Stars. Kecantikannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, kekuatannya adalah dalam cahaya. Dulu Melkor pernah ditolak Varda, maka Melkor membencinya tapi juga paling takut pada Varda dibandingkan segala hal yang pernah diciptakan Eru. Tetep, yang paling ditakutin penjahat ternyata ditolak cewek. Manwë dan Varda duduk di singgasana di puncak gunung tertinggi di Bumi: Taniquetil. Kaum elf menyebut Varda sebagai Elbereth, Vala yang paling mereka elu-elukan.

Ulmo adalah penguasa air. Dia bujangan, nggak pernah menetap di satu tempat dan jarang dateng kalau diundang rapat sama Valar lain kecuali kalau ada masalah yang genting. Ulmo jarang berkeliaran di darat dalam sosok elf atau manusia, dan jika elf atau manusia kebetulan ketemu sang Raja Lautan, mereka ngeri karena tongkrongannya sangar. Suara Ulmo bisa menggelegar lebih nyaring daripada trompet Manwë.

Aulë menguasai semua bahan yang membentuk Arda, dia adalah master seni rupa, dia menciptakan batu mulia, emas, pegunungan dan dasar lautan. Melkor sirik sama Aulë karena merasa punya kemiripan dalam kekuatan dan ketertarikan dalam menciptakan hal-hal yang nggak terpikirkan oleh Valar lain. Bedanya, Aulë setia pada Eru dan nggak berani ngelunjak. Karena lebih sering sirik dan menggerutu, pada akhirnya Melkor hanya bisa jadi plagiator, meniru pekerjaan Valar lain tapi dengan hasil yang lebih jelek. Aulë sampai capek membenahi pekerjaannya yang sering diacak-acak Melkor yang ngambek.

Istri Aulë adalah Yavanna, the Giver of Fruits. Dia mencintai semua hal yang tumbuh di Bumi. Sosoknya adalah wanita jangkung berjubah hijau, meski kadang-kadang berubah jadi bentuk lain. Dia disebut sebagai Kementári, Queen of the Earth, oleh kaum elf.

The Fëanturi, para penguasa roh, adalah kakak beradik yang dikenal sebagai Mandos dan Lórien, meski sebetulnya itu adalah nama tempat kekuasaan mereka. Nama asli mereka adalah Námo dan Irmo. Námo yang lebih tua tinggal di Mandos, lokasi paling barat Valinor. Dia penguasa Dunia Kematian, memanggil semua roh dari makhluk yang terbunuh. Vairë sang Penenun adalah istrinya, yang merajut Waktu dalam jaring yang menutupi seluruh aula di Mandos.

Irmo, adik Námo, adalah penguasa visi dan mimpi. Dia tinggal di Lórien, taman terindah di dunia, yang penuh spirit. Estë sang penyembuh adalah istrinya. Semua makhluk yang tinggal di Valinor minum dan menyegarkan diri di air mancur Irmo dan Estë, bahkan Valar lain sering datang ke Lórien sebagai tempat peristirahatan.
Nienna adalah adik perempuan The Fëanturi, tidak bersuami. Dia penguasa kesedihan dan berkabung untuk setiap luka yang dialami Arda akibat ulah Melkor. Dia tinggal di daerah paling Barat, dekat batas dunia. Dia jarang datang ke kota Valimar di mana orang lain bersuka ria, lebih milih nongkrong di Mandos untuk memberikan harapan pada roh-roh di sana.

Vala yang paling gagah adalah Tulkas, yang datang paling akhir ke Arda dalam pertempuran pertama dengan Melkor. Mirip olahragawan piawai, Tulkas gemar gulat dan tinju, nggak pernah naik kuda karena bisa lari lebih cepat daripada apa pun, dan nggak kenal capek. Senjata andalannya adalah kepalan tinjunya sendiri. Nggak kenal takut, Tulkas adalah pendekar brutal yang ngakak-ngakak bergembira sambil ngasih bogem mentah ke musuh-musuhnya. Istrinya adalah Nessa, saudara perempuan
Oromë, yang juga pecicilan loncat sana loncat sini. Nessa gemar menari di taman-taman hijau Valimar dan kijang-kijang akan mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Oromë tidak sekuat Tulkas, tapi kalau ngamuk lebih nakutin. Dia pemburu monster, penggemar kuda dan anjing. Di kalangan elf dia dikenal sebagai Penguasa Hutan karena gemar berkeliaran di pepohonan. Istrinya adalah Vaná, adik Yavanna. Bunga bermekaran dan burung berkicau kapan saja Vaná melintas. Pasangan suami istri yang sangat bertolak belakang.

Sumber : Eorlingas ; Komunitas Tolkien Indonesia

AINULINDALË: Nyanyian Ainur (Part 2)




Eru mengajak para Valar menuju Kehampaan dan nunjukin visi (kayak hologram kali ye?) tentang sebuah dunia yang tercipta akibat harmoni musik mereka tadi. Masing-masing Vala punya andil dalam penciptaannya, bahkan Melkor yang nyumbangin bagian-bagian lebih gersang. Mereka melihat visi datangnya Anak-Anak Ilúvatar: Eldar (elf) dan Edain (manusia). Para Valar terpesona dan pengin ambil bagian dalam penyusunan Arda (bumi), dan Melkor lantas pengin menguasai semuanya, mau semua tunduk di hadapannya, sirik karena elf dan manusia diberi tempat tinggal sebagus itu.

Masing-masing Vala memiliki spesialisasi sendiri: Ulmo penguasa lautan, Manwë penguasa udara dan angin, Aulë penguasa bahan-bahan di bumi, dsb. Kemudian Eru berkata, “Eä! Let these things Be!” danterciptalah bumi, dimasukkanlah Api Abadi ke inti bumi. Beberapa Vala turun ke Arda, diperintah Eru untuk beberes di sana supaya Arda bisa jadi tempat tinggal elf dan manusia. Semua Vala bekerja sesuai dengan cetak biru yang dikasih Eru, kecuali Melkor. Dia membangun Arda seenak udelnya sendiri dan dengan pongah bilang bahwa Arda milik dia seorang. Hasilnya, dia dimusuhin Valar yang lain. Akhirnya Melkor mojok sendirian, ngumpet di lokasi terpencil dan berbuat semaunya di sana.

Setiap Vala mengenakan sosok anggun seperti elf, tapi Melkor (karena kelakuannya jelek banget) pake sosok yang menakutkan. Setiap kali Valar yang lain mempercantik Arda, Melkor dateng ngacak-ngacak. Diberesin, diacak-acak lagi. Maka terjadilah perang pertama antara Valar yang lain dengan Melkor, di permulaan zaman, sebelum ada makhluk hidup yang turun ke Arda. Tapi akhirnya Arda pun selesai disusun, meski di beberapa tempat dirusak Melkor. Dan kaum Firstborn (elf) siap dimunculkan.

AINULINDALË: Nyanyian Ainur (Part 1)





"Tersebutlah Eru, sang Esa, dipuja dengan nama Ilúvatar di Arda; di awal masa dia menciptakan para Ainur, Makhluk-Makhluk Suci, dari buah pikirannya, dan mereka tinggal bersamanya sebelum segala hal lain tercipta. Dan dia bicara kepada mereka, memberikan tema-tema lagu kepada mereka; dan mereka bernyanyi di hadapannya, dan Eru pun bahagia. Namun untuk waktu yang lama mereka bernyanyi sendiri-sendiri, atau bersama-sama dalam kelompok kecil saja, sementara yang lain mendengarkan; karena masing-masing hanya mahfum sebagian saja pikiran Ilúvatar dari mana mereka berasal, dan sangat lamban untuk memahami saudara-saudara yang lain. Namun semakin mereka mendengarkan, semakin dalam mereka mengerti, dan mereka makin menyatu dalam harmoni."

Begitulah awal Ainulindalë. Eru manggil semua Valar dan menyerahkan harmoni Musik Agung ke hadapan mereka, memerintahkan setiap Vala memberikan kekuatannya sendiri dalam harmoni musik itu, sementara Eru duduk anteng dengerin. Tapi musik dirusak Melkor yang bertindak mau-maunya sendiri, melenceng dari harmoni saudara-saudaranya. Melkor adalah Vala yang paling kuat, maka dia merasa paling okeh dibanding yang lain. Dia pengin menciptakan Makhluk sendiri, pengin mengisi Kehampaan dengan ciptaannya sendiri, dan pengin merebut Api Abadi dari mana Eru menciptakan Valar. Musik pun jadi sumbang gara-gara Melkor.

Denger musik yang sumbang, Eru berdiri, masih senyum-senyum bijak, lalu memulai musik baru yang lebih kuat. Melkor malah ngelunjak dan semakin kenceng bikin musik sumbang. Eru bangkit kedua kali, sekarang tampangnya bete. Tema musik ketiga diciptakan Eru, lebih kuat daripada sebelumnya. Melkor makin kurang ajar dan sekarang menimbulkan suara-suara berisik tanpa nada sampai menimbulkan gempa. Eru bangkit ketiga kali, sekarang bener-bener ngamuk. Satu nada melengking tercipta, kemudian musik berhenti.

Eru bilang Melkor memang yang paling kuat di antara semua Valar, tapi bukan berarti bisa nantangin penciptanya. Melkor sempet malu kena omel di depan Valar lain, tapi dalam hati dia manyun dan pundung di pojokan, dendam kesumat.



Sumber : EORLINGAS ; Komunitas Tolkien Indonesia

Rabu, 02 Januari 2013

Harapan itu bernama Expektasi

CC_Pernah berexpektasi tinggi tentang sebuah film? Buat yang suka film pasti pernah merasakan hal ini. Baik itu karena genre, judul film, pemain atau sutradara. Apalagi kalau sutradaranya terkenal dan juga filmnya adalah sebuah saga yang di angkat dari novel terkenal. Atau dari komik. Expektasi akan makin tinggi.   Film Monster adalah salah satu film yang berhasil menipu saya. Melihat poster dan juga judulnya expektasi saya sangat tinggi akan film ini. Tapi begitu pas udah nonton. Rasanya boring dan kantuk adalah hal yang saya rasakan. Kalau saja expektasi saya gak tinggi-tinggi amat soal film ini. Mungkin rasa kantuk atau boring gak terlalu terasa amat karena sudah tau cerita film ini kayak apa. Minimnya saya cari review soal film ini juga info adalah salah satu salah saya waktu itu.
Tapi kalau sudah mengenai film yang di angkat dari komik atau novel, expektasi yang tinggi adalah hal wajar sih. Seperti saya sangat menunggu film Life of pi yang di angkat dari novel favorit saya. Expektasi saya akan film ini cukup tinggi, tapi untunglah filmnya ternyata malah melebihi expektasi saya.

inilah beberapa film yang membuat saya berexpektasi tinggi.
1. Dragon Ball Evolution






Rasanya tidak salah kalau saya sematkan film ini di nomor satu. Karena film ini sungguh buruk dan sangat sangat tidak layak disebut film Dragon Ball. Waktu tau film ini akan segera di bikin live actionnya, saya termasuk salah satu yang sangat antusias akan hasil film ini. Walau agak kecewa yang jadi sutradaranya bukan Stephen Chow seperti rumor yang di beritakan tapi dia cuma di belakang layar. Walau begitu tetep saja film ini menarik buat saya menontonnya di bioskop pada saat itu. Sayang sekali film ini harus jadi buruk seperti ini. Kalau saja bukan Hollywood yang bikin pasti akan lebih bagus. Yang bikin film ini payah adalah jalan cerita dan juga efek. Kalau pemain gak terlalu lah, karena menurut saya, pemain itu cuma menjalankan apa yang ada dalam naskah. Dan DBE ini yang buruk ya naskahnya itu. Semoga ada rebootnya dan bukan Hollywood.

2. Eragon





Movie based on novel. Walau belum baca bukunya waktu film ini tayang, tapi saya sudah banyak tau soal info film ini juga novelnya yang jadi best seller. Jadi begitu dapat kabar kalau novel Eragon akan di filmkan, tentu saja expektasi saya juga tinggi. Apalagi kalau melihat genre film ini adalah fantasi, seperti saga Harry Potter dan  The Lord of the Ring. Dari jajaran para pemain dan sutradara emang belum terkenal, tapi itu tidak membuat expektasi ini jadi rendah.
Yang membuat film ini jadi jelek sekali lagi adalah naskah. Jalan ceritanya terlalu banyak menyimpang dan terlalu berani mengubah hal-hal penting yang ada dalam novel. Dan itu saya ketahui setelah membaca novelnya. Saya juga terlalu berharap film ini layaknya trilogy TLOTR sih, alhasil yang ada adalah rasa kecewa. Sangat sayang sekali, padahal kalau di bikin lebih baik lagi film ini akan jadi keren.





Selasa, 01 Januari 2013

MODIS

CC_Modis. Istilah ini baru saya dapat beberapa minggu yang lalu saat proses syuting film pendek. Modis sendiri malah jadi nama rumah produksi kami.haha. Modis alis modal gratisan. Siapa sih yang gak suka dengan hal-hal gratisan. Kalau sudah mendengar gratis, orang yang tadinya males, lesu, gak mood atau galau sekalipun bakal sumrigah dan riang mendengar kata "gratis". Saya dan teman-teman yang lain menamakan PH kami Modis juga bukan tanpa alasan. Berawal dari bikin film pendek yang tanpa modal dan hampir semua bantuan atau peralatan yang kami dapat adalah hasil pinjam free tanpa bayar, maka tercetuslah nama ini yang jadi nama PH kami itu. Di dunia perfilman dan penontonan *halah*. Modis ini sangat mudah sekali di dapat. Kalau ada yang aktif d dunia kicauan maka modis ini bakal jadi senjata lagi. Seorang teman saya yang namanya Deday mungkin adalah salah satu orang yang mempunyai keberuntangan yang tak terkira di dunia modis ini. Yang namanya nonton film tanpa bayar itu sering sekali di dapat. Baik itu film lokal atau luar. Tapi sering sih film lokal. Dan tiket nonton konser musisi juga sering dia dapat. Beda dengan saya yang gak pernah menang..haha.

Bicara tentang Modis. Ada kejadian menarik waktu saya dan teman saya, Zul. Dapat kesempatan menang tiket film Thailand Countdown di Blitzmegaplex GI. Waktu itu teman saya, karena sudah ketentuan dari tuhan. Mampir ke kost. Ninggalin dia kan gak enak, maka kami ajaklah dia. Mulanya sih dia ragu dan tapi berhasil kami yakinkan kalau soal tiket free jangan kwatir. Padahal saya sendiri belum yakin bakal dapat apa gak ni tiket buat dia, tapi nekat aja.haha. Dan temen saya, zul juga makin nekat. Ngajak dua lagi temen dekat kami. Kami suruh aja datang ke Blitz. Dan bilang ada nobar seru film Thailand. Dan namanya rezeki ya, pas sampai di sana, ada aja penonton yang juga menang gak datang juga kelebihan tiket. Alhasil, tiga orang temen kami tadi dapat deh free tiket. Selain ini karena sudah ketentuan, semuanya itu juga hasil dari usaha. Modis juga gak dapat plek langsung turun dari langit. Kalau kata kasarnya sih, muka badak, hahaha. Rajin nanya dan kenal sama orang-orang di sana. hehe.