AINULINDALË: Nyanyian Ainur (Part 2)
Eru mengajak para Valar menuju Kehampaan dan nunjukin visi (kayak hologram kali ye?) tentang sebuah dunia yang tercipta akibat harmoni musik mereka tadi. Masing-masing Vala punya andil dalam penciptaannya, bahkan Melkor yang nyumbangin bagian-bagian lebih gersang. Mereka melihat visi datangnya Anak-Anak Ilúvatar: Eldar (elf) dan Edain (manusia). Para Valar terpesona dan pengin ambil bagian dalam penyusunan Arda (bumi), dan Melkor lantas pengin menguasai semuanya, mau semua tunduk di hadapannya, sirik karena elf dan manusia diberi tempat tinggal sebagus itu.
Masing-masing Vala memiliki spesialisasi sendiri: Ulmo penguasa lautan, Manwë penguasa udara dan angin, Aulë penguasa bahan-bahan di bumi, dsb. Kemudian Eru berkata, “Eä! Let these things Be!” danterciptalah bumi, dimasukkanlah Api Abadi ke inti bumi. Beberapa Vala turun ke Arda, diperintah Eru untuk beberes di sana supaya Arda bisa jadi tempat tinggal elf dan manusia. Semua Vala bekerja sesuai dengan cetak biru yang dikasih Eru, kecuali Melkor. Dia membangun Arda seenak udelnya sendiri dan dengan pongah bilang bahwa Arda milik dia seorang. Hasilnya, dia dimusuhin Valar yang lain. Akhirnya Melkor mojok sendirian, ngumpet di lokasi terpencil dan berbuat semaunya di sana.
Setiap Vala mengenakan sosok anggun seperti elf, tapi Melkor (karena kelakuannya jelek banget) pake sosok yang menakutkan. Setiap kali Valar yang lain mempercantik Arda, Melkor dateng ngacak-ngacak. Diberesin, diacak-acak lagi. Maka terjadilah perang pertama antara Valar yang lain dengan Melkor, di permulaan zaman, sebelum ada makhluk hidup yang turun ke Arda. Tapi akhirnya Arda pun selesai disusun, meski di beberapa tempat dirusak Melkor. Dan kaum Firstborn (elf) siap dimunculkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar